Beranda > Uncategorized > Al Mabaadi Al-Mufidah fit-Tauhidi wal-Fiqih wal-Aqidah (bagian 7)

Al Mabaadi Al-Mufidah fit-Tauhidi wal-Fiqih wal-Aqidah (bagian 7)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarkatuh,
Barakallahu fiika (semoga Allah merahmati mu)

Segala puji hanyalah bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, semoga shalawat dan salam atas nabi terakhir Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa salam, tidak ada nabi setelah beliau Shalallahu ‘alaihi wassalam. semoga shalawat dan salam atas beliau, keluarga beliau, shahabat beliau dan orang – orang yang mengikuti sunnah (jalan) beliau sampai akhir zaman.

Amma Ba’du, (adapun selanjutnya)
Ada beberapa yang ingin saya sampaikan sebelum kita melanjutkan pembahasan tentang aqidah, yang diambil dari kitab Al Mabaadi Al-Mufidah fit-Tauhidi wal-Fiqih wal-Aqidah, karya seorang ulama ahlussunnah yaman yakni Asy-Syaikh Yahya bin Ali Al-Hajuri hafizhullah.

Pertama : Judul bab didalam setiap pembahasan adalah tambahan dari kami sendiri. Hal ini untuk memudahkan kita didalam membaca nya.
Kedua : Saya Membersihkan, komentar saya terhadap kitab ini. Karena terasa bagi saya komentar itu memberatkan teman – teman. Apalagi teman – teman yang masih pemula atau yang baru belajar.

Itulah yang perlu kami sampaikan, semoga Allah memberikan manfaat kepada kita dari tulisan Syaikh Yahya hafizhullah ini.

Perhatikan pembahasan ini, karena ini adalah aqidah yang sangat besar. Dan ini adalah aqidah yang wajib bagi setiap muslim untuk beriman dan meyakini nya dan berpegang teguh kepada nya. Siapa yang mendustakan nya, maka dia berada didalam lembah kebinasaan. Perhatikanlah pembahasan ini. Karena ada beberapa kelompok menyimpang didalam pembahasan ini.

Demikian saja, sekarang kita lanjutkan pembahasan kita.

BAB : ORANG MUKMIN AKAN MELIHAT ALLAH SUBHANAHU WA’ALA
Al-Allamah Asy-Syaikh Yahya bin Ali Al-Hajuri hafizhullah
[35] Jika dikatakan kepadamu; “Apakah orang-orang Mu’min akan melihat Tuhan mereka pada hari kiamat?”

Katakanlah: Ya, mereka akan melihat-Nya (1) di tempat berkumpul pada hari kiamat (padang masyhar), (2) di surga.

Dalilnya adalah firman Allah:
“Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat.” (QS Al-Qiyamah [75] : 22-23)

Dan di dalam kedua kitab Shahih, Jabir bin Abdullah Radhiyallahu’anhu meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda: “Sungguh, kalian akan melihat wajah Tuhanmu pada hari kiamat.”

Imam Muslim meriwayatkan dari jalur Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Abdurrahman bin Abi Layla dari Shuaib Radhiyallahu’anhu bahwa Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda: “Allah yang Maha Terpuji lagi Mulia, akan berkata: “Apakah kalian akan meminta sesuatu yang harus Aku berikan kepadamu?” Mereka (orang beriman) akan berkata: “Bukankah Engkau telah memberikan cahaya pada wajah kami? Bukankah Engkau telah mengizinkan kami memasuki Surga dan menyelamatkan kami dari Neraka? Pada saat itu Dia akan menyingkapkan tabir dan pemandangan indah (yang terlihat) mereka tidak akan mendapatkan yang lebih mereka cintai daripada memandang kepada Tuhan Yang Maha Besar lagi Maha Mulia.”

Catatan Hadits :
Hadits ini shahih dari Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam. Saya tidak dapat menemukan kritikan yang kuat terhadapnya. Hal ini karena Imam Muslim dalam ‘At-Tamyiz’, menukil ijma para ulama bahwa Hammad bin Salamah adalah yang paling benar dalam meriwayatkan dari Tsabit. Yahya bin Ma’in berkata: “Barangsiapa yang menyelisihi Hammad dalam apa yang diriwayatkan dari Tsabit, maka riwayat Hammad lebih didahulukan.”

Orang-orang kafir tidak akan melihat Allah pada hari kiamat. Dalilnya adalah firman Allah:
“Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Tuhan mereka.” (QA Al-Mutaffifin [83] : 15)

BAB : AL-QURAN ADALAH KITAB ALLAH BUKAN MAKHLUK
Al-Allamah Asy-Syaikh Yahya bin Ali Al-Hajuri hafizhullah berkata :
[36] Jika seseorang bertanya kepadamu; “Apa keyakinanmu terhadap Al-Qur’anul Karim yang terdapat dalam mushaf?”

Katakanlah: Saya beriman bahwa Al-Qur’an adalah Kitabullah dan bahwa ia (al-Quran) bukanlah sesuatu yang diciptakan (manusia).

Dalilnya adalah firman Allah:
“Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.” (QS At-Taubah [9] : 6)

BAB : AL-QURAN DITURUNKAN DALAM BAHASA ARAB
Al-Allamah Asy-Syaikh Yahya bin Ali Al-Hajuri hafizhullah berkata :
[37] Jika seseorang bertanya kepadamu; “Apakah Al-Qur’an dalam bahasa Arab atau bahasa lainnya?”

Katakanlah: Al-Qur’an adalah dalam bahasa Arab.
Dalilnya adalah firman Allah:
“Sesungguhnya Kami menjadikan Al Qur’an dalam bahasa Arab supaya kamu memahami (nya).” (QS Az-Zukhruf [43] : 3)

Dan Allah berfirman:
“Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas.” (QS Asy-Su’ara [26] : 193-195)

BAB : NAMA DAN SIFAT ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA TIDAK TERBATAS
Al-Allamah Asy-Syaikh Yahya bin Ali Hajuri hafizhullah berkata :
[38] Jika seseorang bertanya kepadamu; “Apakah Allah memiliki nama dan sifat?”

Katakanlah: Ya, Dia memiliki nama dan sifat yang sesuai dengan Keagungan-Nya.
Dalilnya adalah firman Allah:
“Hanya milik Allah asmaulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaaulhusna itu.” (QS Al-A’raf [7] : 180)

Dan Allah berfirman:
“Orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, mempunyai sifat yang buruk; dan Allah mempunyai sifat yang Maha Tinggi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS An-Nahl [16] : 60)

Nama-nama Allah tidak terbatas pada jumlah tertentu yang kita kenal. Hal ini berdasarkan perkataan Nabi: “Aku tidak dapat menghitung Pujian-Mu” (HR Muslim dari Aisyah)

BAB : HANYA ALLAH YANG MENGETAHUI YANG GHAIB
Al-Allamah Asy-Syaikh Yahya bin Ali Al-Hajuri hafizhullah berkata :
[39] Jika ditanyakan kepadamu; “Apakah seseorang selain Allah mengetahui perkara ghaib?”

Katakanlah: Tidak seorang pun mengetahui perkara ghaib kecuali Allah.
Dalilnya adalah firman Allah:
“Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang gaib.” (QS Al-Imran [3] : 17)

Dan Allah berfirman:
“Sesungguhnya yang gaib itu kepunyaan Allah.” (QS Yunus [10] : 20)

Dan Dia berfirman:
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri,” (QS An-An’am [6] : 59)

BAB : HARI KIAMAT, HANYA ALLAH YANG TAHU
Al-Allamah Asy-Syaikh Yahya bin Ali Al-Hajuri hafizhullah berkata :
[40] Jika seseorang bertanya kepadamu; “Kapankah Hari Kiamat akan tiba?”

Katakanlah: Hari kiamat merupakan perkara yang ghaib, yang tidak diketahui seorang pun kecuali Allah. Dalilnya adalah firman Allah:
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat;” (QS Luqman [31] : 34)

Dan Dia berfirman:
“Kepada-Nya lah dikembalikan pengetahuan tentang hari kiamat.” (QS Al-fushilat [41] : 47)

Demikian juga, Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda: “Tidak seorang pun mengetahui kapan datangnya hari kiamat kecuali Allah.” (HR Bukhari dari hadits Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu)

– o O o –
Sampai disini pembahasan kita kali ini
Penulis : Syaikh Yahyah bin Ali Al-Hajuri

Demikian, pembahasan kita minggu ini. Insya’Allah akan bersambung minggu depan. Dari penjelasan diatas maka dapat kita ambil pelajaran bahwa :
1. Wajib bagi setiap orang muslim, meyakini bahwa orang – orang beriman akan melihat Allah Subhanahu wa Ta’ala di hari Kiamat dan di Surga, tanpa ada pembatas. Adapun orang kafir tidak akan melihat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Siapa yang menyelisihi aqidah ini, maka perlu kita pertanyakan keislaman nya. Ini termasuk didalam keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rukun Iman yang pertama.

2. Wajib bagi setiap orang muslim, meyakini bahwa Al-Quran adalah Firman Allah bukan makhluk. Siapa yang mengatakan bahwa al-Quran adalah makhluk maka dia berada didalam pintu kesesatan yang nyata.

3. Al-Quran di turunkan didalam bahasa arab. Bukan didalam bahasa lain. Point 2 dan 3 Ini termasuk didalam keimanan kita kepada Kitab – kitab Allah (rukun Iman).

4. Wajib bagi setiap orang muslim, meyakini bahwa Nama dan Sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak terbatas pada jumlah. Siapa yang membatas dengan jumlah maka dia telah berbuat melampaui batas terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ini adalah termasuk didalam rukun Iman kepada Allah.

Di negara ini, tersebar dengan aqidah sifat 20 atau sifat 13. dan ini diajarkan di sekolah – sekolah., padahal ini adalah kesalahan yang sangat fatal.

Saya sebutkan kesalahan aqidah yang rusak dan batil ini. Mereka menetapkan sifat wajib bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala itu ada 20 atau 13. Sementara Allah Subhanahu wa Ta’ala mempunyai sifat Ar-Rahman, Ar-Rahim.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala didalam ayat yang saya rasa anak kecil pun hafal yakni Basmallah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Bismillâhirrahmânirrahîm. “

artinya : Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. [Q.S Al-Fatihah ayat 1]

Didalam ayat ini, jelas. Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan, bahwa Dia mempunyai Sifat Pemurah dan Penyayang. Sementara didalam sifat 13 atau sifat 20. Sifat Ar-Rahman ini tidak disebutkan, begitu juga Ar-Rahim. Begitu juga yang lain nya, banyak sekali sifat Allah yang mereka dustakan. Cukup ini sebagai bukti penyimpangan mereka, dari aqidah yang benar. Semoga Allah menjaga kita dari aqidah yang batil dan rusak.

Saya sebutkan disini karena, dahulu waktu madrasah dan sekolah kami diajarkan aqidah seperti ini. Alhamdulillah, Allah memberi hidayah sehingga kami keluar dan membantah aqidah yang rusak ini. Dan kami tidak ingin kalian masuk kedalam aqidah yang batil ini. Semoga Allah memberi hidayah kepada kita untuk berpegang teguh diatas islam nya Rasulullah dan para Sahabat.

5. Wajib bagi setiap muslim, meyakini bahwa hanya Allah yang mengetahui yang ghaib. Ini juga termasuk kedalam rukun Iman yang pertama. Maka siapa yang mengaku bahwa dia mengetahui yang ghaib. Atau membenarkan dukun, peramal, para normal atau sejenisnya, Maka dia telah kafir kepada al-Quran.

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda :
“Barangsiapa yang mendatangi seorang dukun lalu mempercayai apa yang dikatakannya maka dia telah kafir kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad Shallallahu Alahi wa Sallam.” [Hadits ini Shahih, Diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi). (Ditakhrij oleh At-Tirmidzi dalam kitab Ath-Thaharah, bab “Ma Ja’a fi Karahiyati Ityani Al-Haidh”, (135) Ibnu Majah, kitab Ath-Thaharah bab “An-Nahyu ‘An Ityan Al-Haidh” (639) dan dishahihkan oleh Imam Al-Albani rahimakumullahu dalam Al-Irwa’ (6817).)

Jika dia bertanya hanya untuk ingin tahu maka shalat nya tidak diterima selama 40 hari.
Nabi Shallallahu Alahi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang mendatangi orang pintar (dukun,peramal atau sejenisnya – penj) lalu bertanya sesuatu kepadanya maka shalatnya tidak diterima selama empat puluah hari atau empat puluh malam.” (Hadits Shahih, diriwayatkan Imam Muslim) (Ditakhrij oleh Muslim dalam kitab Alaihis salam-Salam, bab Tahrim Al-kahanah wa Ityan Al-Kahhan.”)

Salah saudara kami pernah bertanya kepada seorang Syaikh (guru kami) ketika pembahasan seputar Sihir dan Pedukunan didalam kitab Al-Kabaair [dosa – dosa besar] karya Imam Adz-Dzahabi (sudah diterjemahkan kitab nya. Saya sarankan bagi setiap muslim untuk membaca kitab ini, karena wajib bagi kita mengetahui dosa besar. Supaya kita terhindar dari nya.)

Pertanyaan :
Ustadz, Apa hokum nya menonton The Master di RCTI sebagaimana yang kita saksikan banyak pemuda dan pemudi yang menontotnya.? [kurang lebih begitu pertanyaan nya]

Maka Syaikh itu menjawab :
HARAM, hukum nya menonton acara – acara yang berbau sihir. Begitu juga dengan The Master.

Lalu kami bertanya : “Bagaimana jika hanya ingin tahu…?

Maka beliau menjawab : Maka Shalat nya tidak diterima. Rasululllah Shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda : “Barangsiapa yang mendatangi orang pintar (dukun,peramal atau sejenisnya – penj) lalu bertanya sesuatu kepadanya maka shalatnya tidak diterima selama empat puluah hari atau empat puluh malam.”

Ini hukuman bagi orang yang ingin tahu saja. Adapun orang yang mempercayainya, maka dia telah kafir kepada Al-Quran. Sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam :
“Barangsiapa yang mendatangi seorang dukun lalu mempercayai apa yang dikatakannya maka dia telah kafir kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad Shallallahu Alahi wa Sallam.”

[kurang lebih begitulah jawaban beliau semoga Allah menjaga beliau]

Dan termasuk didalam hal ini adalah membaca ramalan bintang, atau yang sejenisnya. Jika dia membaca hanya ingin tahu, maka shalat nya tidak diterima selama 40 hari. Jika dia mempercayai maka dia telah ingkar kepada al-Quran.

Hati – hatilah wahai saudara ku, alangkah banyak nya pemuda dan pemudi islam yang terjebak didalam masalah ini. Hanya Allah-lah yang bisa memberikan hidayah.

6. Wajib bagi setiap Muslim, beriman bahwa Hari Kiamat hanya Allah yang tahu, kapan terjadinya. Dan ini adalah salah satu rukun Iman yang wajib bagi kita yakini, yakni rukun iman kepada hari akhir (kiamat). Adapun tanda – tanda hari kiamat, sudah disebutkan didalam al-Quran dan as-Sunnah. Dan kitab yang bagus yang pernah kami baca didalam pembahasan Tanda – tanda hari kiamat. Adalah kitab Syaikh Yusuf Al-Wabil yang merupakan Tesis S-2 beliau. Sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dengan judul “Hari Kiamat Sudah Dekat” Terbitan Pustaka Ibnu Katsir. Silahkan baca.

Semoga Allah menjaga kita semua nya. Hanya ini yang dapat kami sampaikan. Kalau ada salah ketikan, mohon dibenarkan. Insya’Allah minggu depan kita akan masuk kedalam pertanyaan ke 41 tentang “Syarat Diterima nya Amal”

Ditulis di Kota Bukittinggi (Padang), 29 Rabi’ul Akhir 1431 H

Prima Ibnu Firdaus Ar-Arani
Semoga Allah mengampuni saya, kedua orangtua saya, keluarga saya dan kaum muslimin seluruh nya.

Kategori:Uncategorized
  1. Belum ada komentar.
  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar